Pendahuluan
Dalam manajemen gudang, slotting adalah strategi penting untuk menentukan posisi penyimpanan barang. Namun, seiring waktu, pola permintaan, jenis produk, dan strategi distribusi bisa berubah. Jika kondisi gudang tidak lagi sesuai dengan kebutuhan operasional, perusahaan perlu melakukan reslotting.
Reslotting bukan hanya sekadar memindahkan barang, tetapi sebuah proses evaluasi ulang yang bertujuan meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan menjaga kepuasan pelanggan.
Artikel ini akan membahas indikator kapan reslotting harus dilakukan serta langkah-langkah praktis dalam menerapkannya.
Apa Itu Reslotting?
Reslotting adalah proses mengatur ulang lokasi penyimpanan barang dalam gudang berdasarkan data terbaru seperti:
- Volume penjualan,
- Frekuensi picking,
- Perubahan SKU,
- Tren permintaan musiman,
- Efisiensi jalur picking.
Dengan kata lain, reslotting membantu memastikan bahwa tata letak gudang tetap relevan dengan kondisi bisnis terkini.
Indikator Kapan Harus Melakukan Reslotting
Ada beberapa tanda yang menunjukkan saatnya gudang perlu melakukan reslotting:
1. Frekuensi Picking Tidak Efisien
Jika picker harus berjalan terlalu jauh atau bolak-balik berulang kali untuk mengambil barang yang sering dipesan, itu indikasi layout tidak optimal.
2. SKU Bertambah atau Berkurang Drastis
Pertambahan SKU baru atau penghapusan SKU lama membuat posisi slot lama tidak lagi relevan.
3. Adanya Perubahan Permintaan Musiman
Produk tertentu bisa meningkat tajam di musim tertentu (misalnya minuman dingin di musim panas). Tanpa reslotting, picking jadi lambat.
4. Peningkatan Lead Time Pengiriman
Jika waktu rata-rata dari picking hingga pengiriman makin lama, kemungkinan layout gudang sudah tidak sesuai.
5. Penurunan Efisiensi Ruang
Banyak ruang kosong yang tidak terpakai, atau sebaliknya gudang terasa penuh padahal masih ada area yang bisa dimaksimalkan.
6. Biaya Operasional Meningkat
Jika biaya tenaga kerja, overtime, atau handling meningkat tanpa adanya kenaikan volume yang signifikan, bisa jadi penataan gudang bermasalah.
Langkah-Langkah Melakukan Reslotting
1. Analisis Data Penjualan & Picking
Kumpulkan data: SKU dengan frekuensi tinggi, ukuran produk, dan pola order. Dari sini bisa diketahui barang mana yang harus ditempatkan di lokasi strategis.
2. Identifikasi Fast Moving & Slow Moving Items
- Fast moving → dekat dengan area picking utama.
- Slow moving → ditempatkan lebih jauh.
3. Rancang Ulang Layout Gudang
Gunakan prinsip macro slotting (pengaturan zona besar) dan micro slotting (pengaturan detail per rak/slot).
4. Simulasi Jalur Picking
Uji coba rute picking baru sebelum diterapkan. Pastikan picker dapat menghemat waktu.
5. Implementasi Bertahap
Lakukan reslotting secara bertahap agar operasional tidak terhenti total. Bisa dimulai dari area tertentu (misalnya area fast moving).
6. Evaluasi & Penyesuaian
Setelah layout baru diterapkan, pantau kinerja gudang. Jika masih ada hambatan, lakukan penyesuaian lebih lanjut.
Manfaat Reslotting yang Tepat
- 🔹 Mengurangi biaya operasional
- 🔹 Meningkatkan produktivitas picker
- 🔹 Mempercepat lead time pengiriman
- 🔹 Mengurangi risiko error dalam picking
- 🔹 Memaksimalkan penggunaan ruang gudang
Kesimpulan
Reslotting adalah langkah strategis yang harus dilakukan ketika pola permintaan berubah, jumlah SKU bertambah, atau efisiensi gudang menurun. Dengan melakukan evaluasi berkala dan menerapkan reslotting yang tepat, perusahaan dapat menekan biaya, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kepuasan pelanggan.
📌 Intinya: jangan tunggu masalah besar muncul. Reslotting sebaiknya dilakukan secara proaktif berdasarkan indikator yang jelas, bukan sekadar reaktif ketika masalah sudah parah.

Leave a Reply Cancel reply